Senin (16/12), CEO THINK - Sumadi Surianto, ditemani dua orang tim THINK, tiba di Wisma Bisnis Indonesia menjelang pukul 14.00 WIB. Kedatangan kami hari itu adalah untuk memenuhi undangan dari Bisnis.com yang mengajak CEO THINK menjadi salah satu pembicara dalam acara Premium Market Talks.
Premium Market Talks merupakan sebuah event on-site yang rutin dilakukan oleh Bisnis.com yang menjadi acara khusus bagi pelanggan premium Bisnis.com. Dalam acara hari Senin lalu, Bisnis.com mengambil tajuk Prospek Pasar Modal 2025.
Sesuai dengan tajuk, acara yang berlangsung hingga pukul 16.00 WIB ini banyak membahas soal kondisi makro dan mikro ekonomi menjelang tahun 2025 serta outlook pasar modal untuk tahun 2025 sehingga diharapkan para pelanggan Bisnis.com premium dapat memahami apa saja yang perlu diperhatikan apabila ingin tetap mampu dan konsisten berinvestasi di pasar modal tahun 2025 nanti.
Hadir sebagai pembicara di siang itu adalah Joshua Pardede (Chief Economist Permata Bank), Ike Widiawati (Head of Retail Research Sinar Mas Sekuritas), dan Sumadi Surianto (Co-Founder dan CEO THINK). Ketiga pembicara membahas topik yang menarik selama masing-masing 10 menit.
Apa pentingnya komunitas investasi?
Dalam kesempatan tersebut, Sumadi Surianto secara khusus membahas peluang investasi saham dan pentingnya keberadaan komunitas dalam kehidupan investor yang ingin menjadi bijak dan independen dalam mengambil keputusan investasinya.
Lebih mendalam, Sumadi menggarisbawahi adanya 3 fase yang harus dilewati seseorang untuk menjadi investor yang bijak dan independen. Tiga fase tersebut adalah:
1. Vision to see
Seorang investor harus mengawali perjalanan investasinya dengan memahami tujuan investasinya, lalu melihat dengan baik apa saja peluang saham yang tersedia untuk dapat dipilah dan dipilih. Lihat dan amati apakah bisnis yang masuk radar merupakan bisnis yang sedang bertumbuh, bisa tetap stabil saat kondisi krisis, dan sahamnya ditawarkan dengan harga murah.
2. Courage to buy
Setelah melalui pengamatan yang dalam, seorang investor kemudian perlu melihat waktu yang tepat untuk membeli saham dan pastinya memberanikan diri membeli saham tersebut apabila sudah memiliki conviction dan MOS yang tinggi. Tanpa keberanian ini, seseorang akan melewatkan kesempatan membeli saham yang mungkin berpotensi memberikan keuntungan besar di masa mendatang, di harga yang bagus.
3. Patience to wait
Fase terakhir setelah memilih dan membeli saham, tentu adalah bersabar. Bersabar untuk melihat kondisi yang ada. Bersabar menunggu sampai market akhirnya menghargai bisnis tersebut sesuai dengan intrinsic value-nya. Jika sudah mencapai titik tersebut, seorang investor bisa dipastikan mendapatkan keuntungan yang sepadan.
Menurut Sumadi, fase terakhir merupakan titik yang paling sulit karena di situlah keyakinan dan mental seorang investor diuji. Apakah investor akan tetap sabar sampai nilai bisnis mencapai intrinsic value, atau lebih mengacu pada perubahan harga yang fluktuatif dalam waktu singkat dan terpengaruh orang sekitar yang akhirnya menjadikannya bukan lagi seorang investor, melainkan lebih pada menjadi spekulan.
Dalam menjalani fase tersebut, komunitas saham penting untuk memberikan arahan dan dukungan karena investasi bukan sekadar soal untung, tetapi lebih pada mitigasi risiko. Adanya komunitas bisa menjadi penjembatan dalam hal penyediaan dan pertukaran informasi serta wawasan, sekaligus penyediaan dukungan dalam pembelajaran maupun “rumah “ untuk meminta pertolongan ketika mengalami kebuntuan jalan.
Oleh karena itu, THINK menjadi komunitas value investing yang siap membantu menjadi penerang jalan bagi para investor untuk meniti perjalanan investasinya. Bergabunglah dengan komunitas THINK sekarang dengan join Full Program Membership kami. Join sebelum akhir tahun 2025 untuk mendapatkan banyak benefit menarik!