Insights & Articles

Beberapa hari lalu, terjadi transaksi besar yang cukup menarik di saham SGRO (Sampoerna Agro). Ada perpindahan saham sebesar hampir 1,2 miliar lembar — atau sekitar 65% dari total saham beredar SGRO — di harga Rp7.900 per lembar. Yang menarik, harga ini jauh di atas harga pasar saat itu (Rp6.200) bahkan lebih tinggi dari harga penutupan kemarin di Rp7.225.

Dalam update THINIK Dex ADRO sebelumnya, kita sudah bahas bahwa bisnis utama ADRO terdiri dari: Coking coal melalui ADMR Kontraktor tambang melalui SIS Aluminium smelter (penjelasan lengkap ada di THINK Dex) Artikel ini adalah pelengkap yang merangkum perkembangan terbaru—plus beberapa data yang tidak masuk ke deck THINK Dex.

Dalam update ThinkDex AADI sebelumnya, saya sempat menyinggung turunnya laba AADI pada Q3 2025. Secara garis besar ada dua faktor utama yang menekan kinerja kuartalan mereka.

Beberapa waktu terakhir harga nikel kembali melemah. Dari puncaknya di $25.000/ton pada 2022, kini turun ke bawah $15.000/ton — level terendah dalam beberapa tahun terakhir. Sama seperti komoditas lain, penurunan harga ini bukan terjadi tanpa alasan. Akar masalahnya tetap sama: ketidakseimbangan antara supply dan demand.

Beberapa waktu lalu kita sudah bahas potensi “ledakan kontrak baru” TOTL di Q4. Sekarang, mari kita lanjut ke pertanyaan berikutnya: seberapa besar laba TOTL bisa bertumbuh secara berkelanjutan ke depan?