Cerita saya bermula dari pertengahan tahun 2020, dimana saat itu saya mulai belajar investasi dengan analisis fundamental. Mulai dari artikel, komunitas value investing, buku, video youtube investasi saya konsumsi untuk menambah pengetahuan saya mengenai investasi dengan analisis fundamental. Namun....
Cerita saya bermula dari pertengahan tahun 2020, dimana saat itu saya mulai belajar investasi dengan analisis fundamental. Mulai dari artikel, komunitas value investing, buku, video youtube investasi saya konsumsi untuk menambah pengetahuan saya mengenai investasi dengan analisis fundamental. Namun teori Mr. Market dari Benjamin Graham, perhitungan valuasi Damodaran, dan quotes Warren Buffett secara tersendiri bagi saya tidaklah cukup untuk membentuk suatu kerangka analisis bisnis. Sebuah keniscayaan dimana dunia fundamental, secara spesifik value investing, dapat membuat para pemula yang baru terjun overwhelmed mengingat banyaknya hal yang dapat dipelajari namun sedikitnya petunjuk dan arahan menuju ke sistem investasi yang komplit. Beruntungnya saya, sempat bertaut dengan channel “Makan Siang Dibayarin” milik Pak Chris Angkasa yang akhirnya singkat cerita merujuk saya ke Instagram Pak John.
Dengan hanya bermodalkan media sosial, saya menilai Pak John sebagai seseorang yang “beda”; Pak John mempunyai cara komunikasi yang lugas dan straightforward namun yang disampaikan jujur dan berisikan insight. Pada saat itu, Pak John sudah memulai course saham yang berbentuk workshop selama dua hari. Saya sangat tertarik untuk mengikuti workshopnya namun setelah dua kali diadakan saya tidak melihat workshop tersebut diadakan lagi. Suatu berita baik ketika akhirnya Think Research Institute (TRI) muncul, produk “baru” Pak John dan tim yang membuat saya lebih tertarik lagi. Salah satu quote Buffett yang cukup terkenal adalah “Price is what you pay, value is what you get” – benar saja! harga investasi untuk subscribe TRI cukup lah tinggi apalagi bagi saya yang saat itu adalah seorang fresh graduate. Untungnya, TRI menyediakan Scholarship untuk para peminat yang belum memiliki dana cukup untuk subscribe berbayar. Saya yang sudah sangat tergiur dengan TRI langsung saja mendaftarkan diri. Namun demikian, percobaan pertama saya masih belum cukup baik sehingga belum dapat diterima sebagai Scholar. Oleh karena itu, saya mengimprovisasi lagi analisis saya dan kembali mencoba di tahun berikutnya dan puji Tuhan diberikan kesempatan oleh THINK untuk mendapatkan Scholarship THINK 2022.
Bagi pembaca yang belum atau baru hendak subscribe THINK, mungkin kalian mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap isi dari THINK setelah melihat dari harganya dan berbagai konten gratis di Youtube atau Instagram, tapi percayalah: THINK menawarkan lebih dari yang kalian ekspektasikan – setidaknya itu yang saya rasakan saat pertama membuka platform THINK. Latar belakang pendidikan saya adalah teknik, namun dari pengalaman bisa saya katakan untuk mulai belajar di THINK tidak memerlukan pengetahuan mendalam mengenai ekonomi, akuntansi, ataupun finance. Di THINK sudah disiapkan bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk melakukan analisis. Mulai dari THINK Tank untuk memperkokoh fondasi investasi, THINK Case untuk belajar praktik analisis bisnis secara langsung, serta komunitas yang mewadahi investor yang sama-sama serius di dunia investasi, semua saya dapat sebagai jawaban dari permasalahan saya di awal: belum tersedianya sistem investasi yang komplit.
Selama saya berinvestasi, gain terbesar yang pernah saya dapat adalah +95% dari Capital Gain dan Dividen ketika saya membeli PTBA di Juli 2021. Market memang adalah tempat yang cukup unik; Harga batu bara di awal tahun 2021 sudah naik hampir dua kali lipat dari dasarnya di tahun 2020, sementara harga saham PTBA masih di seputaran level harga tahun 2020 – bahkan turun -25% apabila membandingkan harga Desember 2020 dan Juli 2021. Tentu saja gain ini masih sangat kecil dibandingkan dengan para anggota THINK lainnya, namun selama di THINK saya mendapat gain yang lebih besar, yaitu kemampuan untuk lebih tenang ketika memegang saham. Di dalam Timeless Principles oleh THINK, disebutkan bahwa salah satu risiko investasi adalah “yourself risk”, ini mengingatkan saya bahwa walaupun sudah membeli saham secara benar, ketenangan diri juga penting untuk mendapatkan return yang maksimal.
Akhir kata, pengalaman saya di THINK memberikan saya satu hal yang sangat penting dan sulit didapat, yaitu: sistem investasi yang komplit. Dengan ilmu yang saya petik dari THINK, saya yakin kedepannya saya dapat mendapatkan lebih banyak return dengan cara yang juga tepat.