Scholarship

Before joining THINK, I faced significant challenges as a novice investor. Entering the stock market in 2019, I relied heavily on information from social media, but my investment framework felt muddled, and I often found myself confused when making investment decisions. The materials I studied provi....

Before joining THINK, I faced significant challenges as a novice investor. Entering the stock market in 2019, I relied heavily on information from social media, but my investment framework felt muddled, and I often found myself confused when making investment decisions. The materials I studied provided general guidance, but I struggled to apply them concretely. Upon joining THINK, I felt I could find a clear direction in my investment journey. I could clarify the steps and investment framework, as well as rectify the understanding I had gained previously in the stock market.


THINK offered more than just investment recommendations; they provided a framework and fundamental understanding, which greatly helped me understand how to conduct proper analysis and devise solid investment strategies. That's what made me confident to apply to be part of THINK, and Fortunately, I was accepted as a THINK scholar.


The best investment decision I made after joining THINK was to reset my entire portfolio. Previously, I only followed market trends without conducting an in-depth analysis. Now, I only maintain a portfolio that I have analyzed myself using the framework I learned from THINK. The results are significant, especially in peace of mind. I am no longer afraid or uncertain when the stock market experiences sudden fluctuations. I have gained peace of mind and confidence based on my own analysis, and that is the most valuable thing I have gained from the learning experience at THINK.


Joining THINK has not only changed how I invest but also my career path and overall mindset. Learning at THINK has given me a solid foundation in logical thinking and business analysis. This experience has not only impacted my investments but has also helped me make business-related decisions in daily life. I am truly grateful for this valuable learning opportunity and sincerely recommend THINK to anyone looking to deepen their knowledge of investments and business. Thank you, THINK, for providing me with direction and profound understanding in my investment journey and personal development.

Saya memulai berinvestasi di umur 15 tahun 2020 di reksadana sembari belajar lebih dalam mengenai saham sebelum berani stock picking. Dan di dalam perjalanan belajar investasi saya menemukan video Youtube Pak Doddy Bersama Pak John. Saya lebih disadarkan bahwa menganalisa saham itu = menganalisa Per....

Saya memulai berinvestasi di umur 15 tahun 2020 di reksadana sembari belajar lebih dalam mengenai saham sebelum berani stock picking. Dan di dalam perjalanan belajar investasi saya menemukan video Youtube Pak Doddy Bersama Pak John. Saya lebih disadarkan bahwa menganalisa saham itu = menganalisa Perusahaan. Dan saya membeli buku-buku yang direkomendasi Pak John yang menurut saya adalah investasi terbaik yang pernah saya lakukan, karena buku-buku tersebut yang membuat saya membangun fondasi dan memiliki kerangka berinvestasi yang benar.

Dan ketika 2021 saya membeli saham pertama yaitu BBNI dan ITMG. Ketika covid saya sadar mengenai konsep opportunity cost bahwa waktu luang sebanyak ini mungkin tidak akan datang 2x dikarenakan sekolah online dan hanya di rumah. Karena itu saya disiplin setiap hari meluangkan waktu 6 jam untuk mengembangkan diri saya sebagai investor. 2 jam membaca buku, 2 jam analisa Perusahaan, 2 jam belajar video di Youtube yang banyak hidden gem (video mengenai akuntansi, biografi, bisnis, dan yang paling valuable yaitu Berkshire annual meeting)

Di masa belajar itu saya setiap hari menganalisa perusahaan tetapi terlalu fokus pada angka di laporan keuangan dan excel, padahal dibalik dari angka-angka tersebut adalah hasil dari sebuah bisnis yang berjalan. Dan ketika saya bergabung bersama Think dan menonton ThinkCase saya bisa melihat bahwa Think lebih menekankan di sisi bisnis daripada sebuah angka. Excel yang biasa saya lakukan 2 tahun lalu setiap hari hanyalah 3 halaman dari 70 halaman ThinkCase. Daripada langsung menganalisa laporan keuangan, alangkah baiknya kita mempelajari bisnis model dari perusahaan tersebut terlebih dahulu. Dan ketika menonton ThinkTank saya seperti membaca ulang buku-buku investasi, akuntansi, maupun psikologi yang telah saya baca selama 2 tahun dan dirangkum di dalam ThinkTank dalam bentuk video.

Think memberikan saya komunitas yang membuat saya dapat mengenal banyak orang-orang baru yang hebat. Yang juga memperluas circle saya dan mendapat akses dengan pelaku-pelaku bisnis yang dapat membuat saya lebih mengerti bisnis yang sedang ingin saya dalami. Di dalam Think saya juga bisa mengenal member-member yang dengan senang hati membagi ilmu ataupun ide-ide investasi mereka. Saya juga dapat bertukar pikiran dan meminta pendapat jika memiliki sebuah ide investasi karena member di dalam Think saling membangun.

Sebelum bergabung di THINK, saya sangat kesulitan dalam menemukan yang mana formula yang paling baik agar saya dapat mengembangkan portfolio saya dan saya belajar di berbagai platform dan buku untuk mendapatkan jawabannya, namun hal tersebut tidak dapat menumbuhkan keyakinan saya dalam memegang saha....

Sebelum bergabung di THINK, saya sangat kesulitan dalam menemukan yang mana formula yang paling baik agar saya dapat mengembangkan portfolio saya dan saya belajar di berbagai platform dan buku untuk mendapatkan jawabannya, namun hal tersebut tidak dapat menumbuhkan keyakinan saya dalam memegang saham dalam jangka waktu yang lama, yang akhirnya saya lebih cenderung "cuan dikit jual".

Yang membuat saya memilih bergabung di THINK, adalah saya memiliki teman sebaya yang juga dulunya beswan THINK, dan saya melihat kualitas berpikirnya jauh berbeda dari pendidikan formal pada umumnya yang justru memberikan pandangan yang lebih kritis, sehingga saya mencoba untuk menganalisa dengan benchmark teman beswan saya yang memahami business emiten secara menyeluruh

Keputusan investasi terbaik saya adalah dengan saya menginvestasikan waktu saya untuk menganalisa perusahaan agar saya memahami apa yang saya beli sehingga saya dapat “tidur nyenyak” dalam investasi saya

Tidak ada yang perlu ditambahkan, analisa dari THINK merupakan analisa tertajam yang pernah saya pelajari.

Saya mengenal investasi saham di tahun 2019 pada saat lulus kuliah. Sebelum bergabung dengan Think saya menjalani investasi hanya dengan melihat rumus-rumus saja . Banyak seminar - seminar investasi yang saya jalani yang hanya menekankan kepada rasio-rasio keuangan saja. Di masa awal saya mengenal s....

Saya mengenal investasi saham di tahun 2019 pada saat lulus kuliah. Sebelum bergabung dengan Think saya menjalani investasi hanya dengan melihat rumus-rumus saja . Banyak seminar - seminar investasi yang saya jalani yang hanya menekankan kepada rasio-rasio keuangan saja. Di masa awal saya mengenal saham saya pikir saya hanya hoki dikarenakan menganalisa saham itu tidak hanya rumus rumus saja .

Saya pertama kali mengenal Think pada saat 2023. Ketika itu video think muncul di beranda Youtube saya dan saya tertarik kepada Think . Think tidak seperti master-master saham lainnya yang pamer ‘CUAN’ di saham tetapi menekankan kepada analisa yang tajam dan juga komprehensif dan juga saya melihat alumni dari Think terbilang sukses di pasar modal.

Kebetulan ketika itu saya melihat Think membuka pendaftaran Think Beswan dan puji Tuhan Think menerima saya sebagai Beswan. Ketika saya menjadi Beswan saya benar benar belajar banyak dari Think . Think Mengajarkan saya mindset yang tepat , cara analisa yang komprehensif dan juga melalui produk Think yaitu Think Tank Saya belajar kerangka berpikir untuk menganalisa banyak sekali perusahaan dengan sektor yang berbeda beda pula. Think ini menurut saya tidak pelit ilmu dan mengajarkan ilmu yang benar benar terpakai di pasar modal.


Think Sangat banyak membantu dalam framework saya dalam analisa saham yang sebelumnya saya kira analisa saham itu hanya soal hitung hitungan angka tetapi ternyata lebih kompleks dari itu . Di Think saya belajar harus menganalisa secara kompleks dan komprehensif. Framework Think juga sangat membantu saya dalam berbisnis bukan hanya tentang saham saja.

Saya sangat berterimakasih kepada Think karena telah berkesempatan terpilih menjadi Think Beswan. Belajar di Think menjadi salah satu hal yang terbaik dalam kehidupan pembelajaran saya.

Saya mulai investasi saham di tahun 2020. Saat itu investasi terasa sangat gampang, karena semua yang dibeli naik. Tapi seiring berjalannya waktu, mulai sulit untuk mencari emiten yang layak diinvestasikan. Terutama karena saya tidak ada latar belakang akuntansi atau finance. Saya banyak membaca buk....

Saya mulai investasi saham di tahun 2020. Saat itu investasi terasa sangat gampang, karena semua yang dibeli naik. Tapi seiring berjalannya waktu, mulai sulit untuk mencari emiten yang layak diinvestasikan. Terutama karena saya tidak ada latar belakang akuntansi atau finance. Saya banyak membaca buku, tetapi buku lebih banyak ke filosofi dan teori saja. Belum ada yang membahas satu persatu bagaimana membedah laporan keuangan dan bagaimana cara memvaluasi suatu emiten dengan benar.

Dari situ saya sempat lihat Instagram dan youtube nya THINK. Menurut saya, THINK memberikan edukasi yang bagus dan lengkap. Ketika beswan dibuka, saya lalu apply Beswan THINK. Dan Puji Tuhan diterima. Mulai saat itu saya belajar video-video dari THINK hampir setiap hari setiap saya ada waktu luang. Saya sangat belajar banyak dari video tersebut. Karena THINK mengajarkan konsep berinvestasi dari 0. Selain itu juga banyak studi kasus. Bukan cuma teori saja. Berbeda dengan yang saya baca di buku.

Saat ini saya pun masih bisa tergolong sangat newbie dalam dunia investasi. Saya masih banyak iri dengan orang lain yang lebih sukses dari saya. Saya mencoba untuk melatih psikologi saya sesuai yang diajarkan di THINK. Bergabung di THINK memberikan pedoman kokoh dalam berinvestasi selanjutnya. Belajar di THINK tidak harus dari latar belakang finance. Semua orang bisa memulai asalkan ada niat yang kuat untuk belajar. Terima kasih!