Semua suka uang, tetapi kebanyakan orang tidak suka me-manage-nya. Personal finance bagi banyak orang dipandang merepotkan, apalagi untuk yang hidupnya paycheck to paycheck. Padahal, mereka yang masih paycheck to paycheck yang sebenarnya paling membutuhkan personal finance management.
Ketika mendengar kata “personal finance”, rata-rata orang sudah langsung menganggapnya sebagai sesuatu yang susah, ribet, sulit dijangkau, dan hanya cocok untuk orang yang sudah punya aset banyak. Banyak orang merasa malas mempelajari cara mengatur keuangan karena selalu merasa uangnya kurang.
Mindset inilah yang perlu diubah. Alur yang benar justru Anda harus melatih mental dan membentuk kebiasaan mengatur uang sejak awal. Namun, tidak dimungkiri bahwa di luar sana terlalu banyak referensi yang membuat personal finance terasa semakin rumit.
Apa itu personal finance
Personal finance adalah hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan pribadi Anda. Bagaimana Anda mengatur uang masuk dan keluar, mengatur cara menjaganya, serta mengembangkannya.
Personal finance yang baik membantu Anda memastikan penghasilan tidak terus bocor sampai akhirnya kalah dengan pengeluaran. Sementara Anda sendiri ternyata tidak memiliki simpanan dan aset, padahal perjalanan hidup masih panjang.
Sebelum merapikan personal finance, Anda perlu tahu dulu tujuannya apa. Ibarat seperti naik taksi saja. Tanpa tujuan jelas, taksi hanya akan berjalan tanpa arah selagi argonya naik terus. Yang ada Anda tidak sampai ke mana-mana, malah berujung boncos.
Nah, tujuan utama personal finance adalah Financial Independence atau istilah sekarang Financial Freedom. Apa pun istilahnya, yang penting artinya itu passive income atau autopilot income Anda bisa memenuhi semua expense atau pengeluaran bulanan. Tidak perlu terus bergantung pada sweat income.
Hal yang paling krusial dari personal finance adalah lifestyle Anda. Bagaimana gaya hidup Anda saat ini dan gaya hidup macam apa yang Anda inginkan di masa depan. Dari sini, Anda bisa tahu berapa expense Anda sekarang dan memproyeksikannya untuk gaya hidup yang Anda impikan.
THINK membagi target lifestyle ini menjadi 2 tahap, yaitu dimulai dari minimum comfortable lifestyle atau pokoknya yang cukup membuat Anda dan keluarga hidup nyaman. Apabila sudah mencapainya, target selanjutnya adalah hollywood lifestyle dengan kenyamanan maksimal.
Setelah punya target itu, langkah selanjutnya adalah aware dengan kondisi Anda hari ini. Catat berapa aset dan utang yang Anda punya, termasuk berapa pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulannya.
Kebanyakan orang yang belum pernah melakukan ini pasti punya sisi borosnya masing-masing. Ada yang boros di gadget, travelling, makan cantik, fashion, otomotif, dan banyak lagi contoh lainnya. Kalau yang sudah parah bahkan bisa sampai terlilit utang kartu kredit, cicilan, pay later, atau bahkan pinjol.
Anda harus catat pengeluaran untuk tahu letak borosnya ada di mana saja. Mau itu pengeluaran yang sifatnya needs (kebutuhan) maupun wants (keinginan). Pengeluaran yang dimaksud di sini adalah seluruh cash out (uang keluar), termasuk asuransi, meskipun asuransi bisa membantu meng-cover biaya tak terduga di kemudian hari. Tak hanya itu, cicilan rumah juga termasuk cash out meskipun yang dibeli itu aset.
Prinsipnya adalah selama ada cash yang keluar, maka itu merupakan pengeluaran.
Mencapai financial freedom
Hukum dasar yang tidak boleh dilanggar agar bisa mencapai financial freedom dengan cepat adalah pendapatan harus lebih besar daripada pengeluaran. Apalagi, selama pendapatan masih dominan dari sweat income, sebaiknya kenaikan pengeluaran Anda harus bisa dikendalikan.
Inilah yang orang sering lewatkan, karena manusia cenderung tidak bisa menunda kesenangan. Gaji naik sedikit, tapi pengeluaran naik banyak. Padahal pengeluarannya juga untuk hal-hal yang tidak penting, yang sifatnya hanya wants, bukan needs. Jika sudah begini, akan sulit untuk membiasakan diri berinvestasi untuk menumbuhkan aset.
Anda harus bisa mengusahakan untuk menginvestasikan setidaknya 50% penghasilan Anda. Kalau belum bisa, artinya Anda harus mengurangi expense Anda. Atau yang lebih baik lagi, ya menaikkan income, bisa dengan perform lebih baik di kantor atau cari tambahan dari side hustle.
Tips simple dari THINK yang dapat membantu Anda menabung lebih banyak adalah dengan memisahkan rekening pemasukan dan pengeluaran. Rekening masuk untuk menerima pemasukan dan rekening keluar ya untuk pengeluaran. Pemisahan ini gunanya untuk mempermudah budgeting dan bahkan menjadikannya otomatis.
Analogi Oil Well dan Fuel Tank
THINK menggunakan analogi oil well atau sumur minyak dan fuel tank atau tangki bensin. Oil well akan menjadi rekening masuk kamu dan fuel tank akan menjadi rekening keluarnya.
Mental model-nya adalah mengembangkan oil well untuk bisa mengandalkan autopilot income yang lebih besar daripada sweat income. Ujung-ujungnya, Anda bisa hidup dari autopilot income itu.
Kita umpamakan menjalani hidup seperti sedang naik mobil. Semakin panjang jalannya, tentu semakin berkurang bensin di dalam tangki atau fuel tank. Sebab, sepanjang hidup, pasti ada saja expense dari rekening keluar tersebut.
Fuel tank dihitung berdasarkan seluruh pengeluaran bulanan Anda. Kondisi tangki penuh kita anggap idealnya 10x total pengeluaran bulanan atau silakan memilih level nyaman Anda sendiri, misalnya 12x atau bahkan 18x.
Tapi perlu diingat, fuel tank yang terlalu besar malah bisa terkikis inflasi. Sementara jika ceroboh dan mengisinya terlalu sedikit, "mobil Anda bisa saja mogok kehabisan bensin di tengah jalan".
Seperti kebiasaan dengan mobil sendiri, tentunya Anda tidak baru mengisi bensin saat tangkinya sudah kosong ‘kan? Setidaknya jika sudah sisa setengah atau sepertiga, sebaiknya isi kembali fuel tank Anda. Jadi, pastikan jangan sampai kosong. Jika fuel tank sudah bisa stabil, baru Anda bisa lebih fokus mengembangkan oil well.
Investasi ke aset produktif
Nah, agar uang di oil well Anda terus bertumbuh, maka investasikanlah uangnya ke aset produktif, seperti: saham perusahaan bagus yang membagikan dividen atau real estate yang menghasilkan cash flow. Intinya ke aset produktif yang Anda benar-benar paham luar dalam dan berpotensi memberikan return paling tinggi.
Semua income yang Anda peroleh, baik itu sweat income (berupa gaji, side hustle, atau small business yang masih harus Anda kelola sendiri) maupun autopilot income (dari keuntungan saham dan real estate), Anda taruh seluruhnya dalam oil well atau rekening masuk Anda. Dari situ, baru kemudian Anda isi ke fuel tank ketika diperlukan.
Kalau Anda sadari, sebenarnya analogi ini begitu sederhana:
- memisahkan uang dingin untuk berinvestasi sebaik-baiknya
- mengatur budget uang dapur untuk pengeluaran sehari-hari
- sekaligus menjaga dana darurat agar tetap stand-by ketika dibutuhkan.
Nah, kapan oil well ini bisa kita nilai cukup?
Idealnya sama dengan atau lebih dari 10x lipat kapasitas penuh fuel tank Anda.
Anda perlu melakukan perhitungan dulu agar mengetahui mental model-nya. Perhitungan sederhana yang bisa Anda jadikan acuan kira-kira seperti gambar berikut:
Gambar 1: Mental model oil well dan fuel tank/Sumber: Youtube THINK.
Misalkan total expense per bulan Anda Rp25 juta, maka siapkan bensin penuh di fuel tank sebesar 10 x Rp25 juta, yaitu Rp250 juta. Untuk bisa mencapai autopilot income, maka perlu 10x dari Rp250 juta yaitu Rp2,5 miliar di oil well Anda.
Kondisi tersebut juga akan tergantung dengan kemampuan investasi Anda. Oil well sebesar 10x lipat fuel tank mengasumsikan investasi Anda bisa mencetak return hingga 30% per tahun. Jika Anda bisa menghasilkan return lebih tinggi, maka semakin sedikit oil well yang Anda perlukan untuk mencapai financial freedom.
Jika Anda bisa mendapatkan return 30% per tahun dari oil well Rp2,5 miliar tadi, maka Anda menghasilkan autopilot income Rp750 juta. Idealnya, dari return itu, 1/3 nya atau Rp250 juta Anda pakai untuk refill fuel tank dan 2/3 sisanya Anda investasikan kembali agar oil well Anda compounding.
Gambar 2: Mental model oil well dan fuel tank 2/Sumber: Youtube THINK.
Jika oil well tidak terus di-compound, lama kelamaan akan termakan oleh inflasi.
Dengan mengandalkan mental model oil well dan fuel tank seperti ini, Anda tidak hanya bisa hidup dengan mengandalkan autopilot income saja, tapi juga sekaligus bisa pensiun memeras keringat mencari sweat income.
Bagaimana menurut Anda?
Terasa tidak kalau konsep personal finance sebenarnya sederhana? Sesederhana mengenali goals keuangan, memahami lifestyle dan target Anda, mengetahui kondisi keuangan saat ini (aset, utang, income dan expense per bulan), memastikan pemasukan Anda lebih besar dari pengeluaran, lalu mengelola cash dengan mental model oil well dan fuel tank agar autopilot income terus berkembang menyalip inflasi dan pengeluaran-pengeluaran Anda.
Anda bisa pelajari materi ini lebih lengkapnya pada THINK Tank - Personal Finance yang sudah kami buka untuk publik di Free Onboarding Membership.