“An asset is something that puts money in my pocket. A liability is something that takes money out of my pocket.”
– Robert Kiyosaki –
Kutipan tersebut terdapat pada buku Rich Dad Poor Dad, yang ditulis oleh Robert Kiyosaki. Buku itu adalah buku yang diberikan Ayah kepada saya pada saat SD. Meski membacanya pada usia yang sangat muda, saya sangat menyukai buku ini dan membacanya secara menyeluruh.
Setelah dipikir lagi, sebenarnya ada beberapa pendapat Robert Kiyosaki yang saya kurang setuju, tetapi saya mengambil positifnya saja. Buku ini mengenalkan saya pada dunia bisnis dan investasi. Sejak membaca buku Rich Dad Poor Dad, pola pikir saya berubah dan menjadi lebih terbuka dengan investasi.
Pandemi COVID-19 yang dimulai pada Maret 2020 menimbulkan kepanikan yang luar biasa, sehingga pasar saham mengalami crash. Pada saat itu, saya sedang duduk di bangku SMP kelas 1 dan harus learn from home (LFH) sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus COVID-19.
Selama mengikuti pembelajaran daring, banyak waktu luang yang saya manfaatkan untuk mempelajari saham dari nol. Saya mempelajari apa itu saham, apa itu P/E ratio, dan cara membaca laporan keuangan.
Pada awalnya, orang tua saya sempat ragu untuk mengizinkan saya berinvestasi saham. Bagaimanapun juga, saat itu saya masih berusia 13 tahun.
Keraguan orang tua ini bukannya membuat saya putus asa; melainkan malah menjadi semangat untuk semakin mempelajari saham dan membuktikan pada orang tua bahwa saya serius dan tidak main-main. Saya bahkan sempat membeli dan menjual saham menggunakan rekening virtual.
Setelah 8 bulan mempelajari saham, saya baru mendapat kepercayaan dan restu orang tua. Saya membeli saham pertama pada November 2020 di usia saya yang ke-13 (hanya dua tahun lebih tua dari saat Warren Buffett membeli saham pertamanya).
Karena belum memiliki KTP, saya membeli saham menggunakan rekening sekuritas orang tua saya.
Momen bergabung dengan THINK
Setelah kurang lebih dua tahun mengenal saham, saya menemukan THINK dan langsung menyadari bahwa THINK adalah komunitas investasi yang sangat berbeda dengan yang lain. Di THINK, investor diajarkan untuk menganalisis saham dengan framework yang tepat, melihat saham sebagai bisnis, bukan kode 4 huruf yang naik dan turun setiap detiknya.
Saya langsung menyadari bahwa THINK adalah platform terbaik di Indonesia. Juni 2022, tepatnya saat liburan kenaikan sekolah dari SMP ke SMA, THINK membuka pendaftaran beswan. Melihat pengumuman ini, saya membuat analisis saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), sebuah perusahaan cetakan sarung tangan.
Setelah proses analisis dan wawancara, puji Tuhan saya diterima dan berhasil menjadi beswan THINK.
Selama setahun menjadi beswan, banyak sekali hal-hal baru yang saya pelajari, mulai dari cara menggali informasi, cara menilai kinerja perusahaan, hingga cara menentukan valuasi perusahaan.
Bersama dua beswan lainnya, saya mempersiapkan Beswan to Member (B2M) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Setelah usai setahun menjadi beswan, saya diberi kesempatan untuk membuat Member to Member (M2M). Namun kali ini, saya harus mempersiapkannya secara individu. Saya memutuskan untuk membuat M2M PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang dibuat dengan sangat komprehensif, tentunya dengan guidance dan review oleh tim THINK.
Dari M2M PWON ini, saya tidak menyangka mendapat tawaran menjadi analis di THINK. Saya bersyukur dan langsung menyetujuinya karena saya mau memaksimalkan semua kesempatan yang ada.
Membagi waktu investasi dengan sekolah
Meskipun sudah menjadi analis, saya tetap harus menjalankan tugas saya sebagai pelajar. Saat ini, saya bersekolah di Surabaya, tepatnya di sebuah sekolah yang cukup terkenal banyak sekali tugasnya. Biasanya, saya masuk sekolah pukul 06.30 WIB dan baru bisa pulang pukul 18.00 WIB karena sering mengikuti les maupun kegiatan-kegiatan lain, seperti rapat organisasi dan kerja kelompok.
Saya aktif mengikuti lomba dan olimpiade. Salah satu prestasi yang pernah saya raih adalah Medali Emas di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023 bidang Ekonomi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Selain olimpiade, saya juga aktif mengikuti organisasi di sekolah. Saya menjadi Bendahara I sekaligus Anggota Divisi Writer di Departemen Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Media (HUMAS).
Membagi waktu antara analisis saham, sekolah, olimpiade, organisasi, pertemanan, dan keluarga merupakan sebuah tantangan bagi saya. Namun, saya menjalani semua ini karena saya ingin melakukan yang terbaik dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang datang.
Saya percaya bahwa kita harus memaksimalkan semua kesempatan yang ada dan mengembangkan talenta-talenta yang kita miliki agar dapat terus berkembang.
THINK melancarkan perjalanan investasi saya
Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada THINK yang telah membimbing dan memperlancar perjalanan investasi saya hingga saat ini. Melalui pembelajaran di THINK, saya dapat menerapkan framework yang tepat dalam keputusan investasi, sehingga dapat memilih saham dengan conviction yang tinggi.
Setelah mengevaluasi kembali keputusan-keputusan investasi sebelum join THINK, saya merasa bahwa THINK benar-benar merubah perjalanan investasi saya. Sebelum bergabung dengan THINK, saya berkali-kali membeli saham tanpa margin of safety (MOS) dan dengan conviction rendah.
Pernah sekali saya membeli saham mediocre pada P/E 80. Keputusan-keputusan ini sering membuat saya mengalami kerugian.
Melalui framework THINK, saya mampu menganalisis saham dengan mendalam, sehingga berdampak positif bagi kinerja portofolio saya.
Sebagai contoh, saya pernah merasakan bagger di saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada 2022 karena saya menemukan bahwa MEDC telah mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia. Hanya dengan dikonsolidasi selama sebulan, ConocoPhillips Indonesia mendorong laba bersih MEDC pada Q1 2022 untuk meningkat signifikan. Coba bayangkan kinerja MEDC setelah ConocoPhillips dikonsolidasi selama 12 bulan.
Meskipun dengan kinerja yang menjanjikan ini, harga saham MEDC masih berkisar di 660. Dengan estimasi laba bersih MEDC setelah konsolidasi ConocoPhillips, harga 660 menunjukkan P/E 2-3. Saya memutuskan untuk membeli saham MEDC dan mencapai bagger hanya dalam waktu 7 bulan.
Hingga kini, MEDC adalah saham yang pernah saya beli yang memberi keuntungan paling besar. Lagi-lagi berkat framework yang tepat, saya berharap portofolio saya bisa terus compounding ke depannya, apalagi dengan jangka periode yang saya miliki, yang terbilang masih sangat panjang.
Time is my best friend.